Selasa, 29 Maret 2011

unsur-unsur intrinsik cerpen



  1. Cerpen
1.      Pengertian cerpen: cerita pendek, tetapi tidak semua cereita pendek itu cerpen. Cerpen adalah karya prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk. Ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri pembaca. Dengan  kata lain sebuah kesan tunggal dapat diperoleh dalam sebuah cerpen dengan sekali baca.

2.      Kelebihan Cerpen: kemampuan mengemukakan secara lebih banyak (jadi secara implisit) dari apa yang sekedar diceritakan.

3.      Macam-macam:
                                            i.      Cerpen yang pendek (short short story), yakni cerpen yang hanya berkisar 500 kata.
                                          ii.      Cerpen yang panjangnya cukupan (middle short story)
                                        iii.      Cerpen yang panjang (long short story), yakni cerpen yang katanya ribuan bahkan puluhan ribu kata.
                                        iv.      Cerpen yang panjang, cerpen ini menurut Nurgiantoro juga dapat disebut novellet.

4.      Unsur-unsur intrinsik cerpen
a.       Tokoh dan Penokohan
Tokoh cerita ; menunjukkan pada pelakunya watak, sifat, dan sikap tokoh.
Dua macam tokoh ; tokoh utama dan tokoh tambahan.
Penokohan ; mencakup siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakannya, bagaimana penempatannya dan pelukisannya dalam cerita.

b.      Peristiwa / Alur
Pengertian ; apa yangdilakukan oleh tokoh dan apa yang terjadi dan dialami oleh tokoh.
Jenis-jenis alur berdasarkan kronologi ;
-          Alur maju / progresif ; jalan cerita maju
-          Alur mundur / regresif ; jalan cerita mundur
-          Alur kilas balik ; membayangkan masa lalu kemudian kembali maju

c.       Latar / Setting
-          latar tempat ; menunjukkan tempat (dimana)
-          latar waktu ; menunjukkan waktu (kapan)
-          latar sosial ; menunjukkan kondisi sosial

d.      Plot Cerpen
Plot cerpen umumnya plot tunggal hanya terdiri dari satu urutan p-eristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir (bukan selesai, sebab tidak hanya cerpen juga novel yang tidak berisi penyelesaian yang jelas, karena penyelesaian diserahkan kepada pembaca).
Urutan peristiwa dapat dimulai dari mana saja tidak harus dari perkenelan tokoh, dan kalau pun di mulai dari perkenalan tokoh biasanya tidak panjang. Konflik yang di bangun dan klimak yang akan diperoleh dalam membaca cerpen biasanya bersifat tunggal karena plotnya tunggal.

e.       Tema
Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema juga dapat dikatakan sebagai pokok masalah suatu cerita.

f.       Sudut Pandang
Sudut pandang (poit of view), atau cara adalah kedudukan penceritaan atau penulis dalam membawakan cerita atau naskah.
Beberapa macam sudut pandang atau cara pencerita adalah sebagai berikut:
1)      Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah aku untuk menghidupkan tokoh seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.

2)      Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seseorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dia.
3)      Sudut pandang pengarang sebagai pencerita(objective of view)
Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan drama. Pembaca hanya bisa menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya. Karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap pembaca.

4)      Sudut pandang serba tahu
Pengarang seolah-olah serba tahu segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang diperlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkan.

g.      Amanat
Pesan atau hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang berkaitan dengan tema. Amanat disebut juga hikmah cerita. Amanat bisa berupa paham-paham tertentu, nasihat-nasihat, ajakan, atau larangan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar