Selasa, 29 Maret 2011

Makna Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi dan Makna kias


Makna kias
Dalam Kamus Umum  Bahasa Indonesia susunan W.JS Poerwadarminta ada digunakan istilah arti kiasan. Tampaknya penggunaan istilah arti kiasan ini sebagai oposisi dari arti sebenarnya. Oleh karena itu semua bentuk bahasa (baik kata, frase, maupun kalimat) yang tidak merujuk pada arti sebenarnya (arti leksikal, arti konseptual, atau arti denotatif) disebut mempunyai arti kiasan. Kita lihat antara bentuk ujaran dengan makna yang diacu ada hubungan kiasan, perbandingan atau persamaan. Seperti gadis cantik disamakan dengan bunga.

Makna Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi
Dalam kajian tindak tutur (speech acr) dikenal adanya makna lokusi, makna ilokusi, dan makna perlokusi. Yang dimaksud dengan makna lokusi adalah makna seperti yang dinyatakan dalam ujatan, makna harfiah, atau makna apa adanya. Sedangkan yang dimaksud dengan makna ilokusi adalah makna seperti yang dipahami oleh pendengar. Sebaliknya, makna perlokusi adalah makna yang seperti yang diinginkan oleh penutur. Misalnya, kalau seseorng kepada tukang afdruk foto di pinggir jalan bertnya,
“Bang, tiga kali empat, berapa?”
Makna secara lokusi kalimat tersebut adalah keinginan tahu dari si penutur tentang berapa tiga kali empat. Namun, makna perlokusi, makna yang diingikan oleh si penutur adalah bahwa si penutur ingin tahu berapa biaya mencetak foto ukuran tiga kali empat sentimenter.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar