Selasa, 29 Maret 2011

PENGALAMAN KETIKA MENULIS TUGAS PRAKTIKUM JURNALISTIK


PENGALAMAN KETIKA MENULIS TUGAS PRAKTIKUM JURNALISTIK


H
embusan angin dini hari seakan membelaiku  dalam tidur lelapku. Rintik embun turun dengan hikmadnya, diam-diam karena tak ingin mengusik tidurku. Ranting-ranting pepohonan menari dan tersenyum menyambut pagi yang akan menjelang. Tangan-tangan sang surya mulai merambahkan jangkauannya mengusap alam. Satu tangannya menerobos kamarku, mengusap pelan pipiku, membangunkanku dengan isyarat yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tangan hangatnya memberiku sepercik semangat untuk menghadapi hari ini dengan senyuman.
Segenap tenaga aku mengusir rasa malas yang terus memelukku dalam hati. Berat rasanya jika aku teringat betapa nyamannya saat aku terbaring di atas kasur empuk dan selimut yang hangat. Dengan perjuangan yang lumayan berat aku mulai membuka mata. Perlahan aku beranjak dari tempat tidur, menata kembali diriku dan tempat tidurku. Kupandangi papan jadwal kegiatan yang terpampang di depan tempat tidurku. Suatu tempat yang sangat strategis untuk mengingatkanku akan tanggungjawab akan tugas-tugas sekolahku yang harus selesai sebelum deadline yang ditentukan. Lama aku merenung sambil memandanginya, yaa... hari ini adalah hari dimana aku harus mencari berita dan iklan guna memenuhi tugas praktikum jurnalistik kelas B.
Seperti hari-hari biasanya hari ini aku mengawali hariku dengan berdoa. Memohon pada yang Maha Esa agar diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan semua tanggungjawabku sebagai mahasiswa. Setelah itu aku mandi dan menyiapkan segala keperluan yang akan aku butuhkan dalam pencarian beritaku. Setelah selesai mematut diri aku mulai melangkahkan kakiku menuju ke kampus tempatku menimba ilmu. Hari ini jalan terasa lenggang di kampus pun begitu sunyi. Minggu, ya aku lupa bahwa hari ini adalah hari minggu. Hari dimana mahasiswa yang lain pergunakan untuk menyegarkan pikiran atau hanya sekedar bersendau gurau dengan sanak keluarga. Namun, hal itu tidak berlaku padaku karena hari ini aku harus menyelesaikan tugas kuliahku.
 Pertama yang aku lakukan adalah mencari di area kampus apakah ada sesuatu berita atau pamflet yang dapat aku gunakan untuk menulis sebuah berita. Maklum berita yang ditugaskan kepadaku adalah seputar Universitas Ahmad Dahlan. Cukup sulit jika tugas ini dibebankan kepada mahasiswa yang bukan termasuk dalam komunitas aktivis kampus tapi itu tidak berlaku padaku. Suasana kampus yang lenggang dan sepi selalu memberiku inspirasi untuk mengungkapkan ide apa yang hendak aku tulis.
Mataku berkeliling mencari tulisan-tulisan yang ada dalam papan pengumunan. Melihat apakah ada sesuatu yang bagus untuk dapat aku jadikan bahan tulisan berita. Lama aku mencari-cari, tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah tulisan yang ada dipojok papan pengumunan, di sana dituliskan sebuah kegiatan rutin yang diadakan oleh Universitas Ahmad Dahlan yaitu pencarian Mahasiswa Berprestasi atau yang lebih terkenal dengan sebutan MAWAPRES. Dalam tulisan itu, ditulis syarat dan jadwal pelaksanaan MAWAPRES. Aku berpikir sejenak bingung apa yang hendak aku lakukan dengan tema MAWAPRES. Tidak mungkin aku menulis tentang MAWAPRES tanpa aku tahu lebih detail mengenai MAWAPRES itu apa. Akhirnya kau mementapkan tekad untuk mengikuti seleksi MAWAPRES karena dengan itu aku dapat mengetahui tata cara serta segala hal yang terkait dengan kegiatan tersebut. Sekarang tema apa yang hendak aku tulis sudah ada dalam pikiranku, yaitu mengenai MAWAPRES sekarang tugas kedua yaitu aku harus mencari sasaran bagi iklan yang harus aku setorkan pada ketua kelas atau pimpinan redaksi majalah kelasku. Aku duduk sejenak sambil membuka-buka katalog salon wanita, yah aku berpikir bahwa mencari sasaran iklan di salon cukup menarik karena mayoritas mahasiswa di Universitas Ahmad Dahlan adalah perempuan dan perempuan selalu identik dengan penempilan sehingga apa salahnyajika aku mencoba peruntunganku mencari iklan di salon. Aku tetarik pada salah satu salon baru yang terletak tidak jauh dari Universitas Ahmad Dahlan. Jika dilihat salon itu sama saja dengan kebanyakan jenis salon yang lain tetapi ada yang menarik dan berbeda dari salon itu yaitu salon itu hanya melayani pelanggan khusus wanita sehingga menurutku itu sangat tepat bagi obyek sasaran iklanku. Berbagai pertimbangan ada di dalam otakku sebelum aku putuskan untuk memilih salon itu sebagai sasaran iklanku. salah satu pertimbangan itu yaitu karena aku melihat bahwa mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan mayoritas berjilbab sehingga jika salon itu merupakan salon yang khusus melayani wanita maka sebagai wanita yang memiliki aurat tentu tidak lagi menjadi khawatir auratnya terlihat oleh orang yang bukan muhrimnya.
Akhirnya dengan segenap keyakinan aku bertekad untuk memasukkan proposal iklanku pada salon itu, dengan sedikit rayuan dan guyonan yang segar aku berhasil mendapatkan sebuah iklan yang lumayan jumlahnya. Walaupun tidak besar tapi aku rasa lebih dari cukup dari target minimal tarif iklan. Alhamdulillah satu tugas sudah selesai, sekarang tugas yang kedua yang harus aku selesaikan. Untuk mendaftar MAWAPRES ternyata tidak mudah karena aku harus membuat sebuah karya tulis yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menarik untuk dapat dikembangkan. Proses penulisan karya tulis yang sangat melelahkan banyak menyita waktu tidurku. Tapi itu tidak justru mengendorkan semangatku namun sebaliknya aku menjadi labih bersemangat untuk dapat menyelasaikan karya tulis ini dan kemudian aku serahkan pada panitia pendaftaran MAWAPRES yang kemudian akan diseleksi dan presentasi penanggungjawaban naskah serta tes uji kemampuan berbahasa inggris dan tes kepribadian. Dari sinilah aku mulai mencatat berbagai hal yang dapat aku tulis untuk mendukung fakta berita yang akan aku tulis pada penulisan berita. Aku merupakan orang yang beruntung dalam pendapatku karena aku mendapat urutan atau ya lebih kerennya peringkat ke 3 dalam pemilihan MAWAPRES. Sebuah peringkat yang tidak aku kira sebelumnya bahkan tidak sekalipun aku bayangkan mengingat peserta-peserta yang lain menurutku lebih berkompeten dari pada aku.
Dari sinilah aku mulai menulis berita mengenai liku-liku MAWAPRES di Universitas Ahmad Dahlan. Dari mulai persyaratan, jadwal pelaksanaan, hingga pada jenis penghargaan yang diberikan universitas dalam kegiatan tersebut. Aku sangat senag karena selain tugas-tugasku selesai pada waktunya juga mendapatkan pengalaman yang sangat berharga sebagai juara ke 3 MAWAPRES Universitas Ahmad Dahlan, dan semoga cerita ini dapat memberikan semangat bagi orang lain bahwa sebuah kesempatan itu sebenarnya selalu ada di depan kita dan semua itu tergantung dari diri kita sendiri mau atau tidak memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada di depan kita.

                                    Crispina Putriyaningsih, Yogyakarta, 21’januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar